Minggu, 27 Maret 2011

Protap keperawatan: contoh protap

Protap keperawatan: contoh protap: "PROTAP PERAWATAN BAYI [INFANT CARE] I. TUJUAN 1. Mengetahui keadaan umum bayi (vital sign) 2. Untuk mencegah infeksi pada tali pusat 3. Meng..."

Rabu, 20 Oktober 2010

Kanjeng Sultan HAMENGKU BUWONO

Riwayat awal:
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) antara Pangeran Mangkubumi dan VOC di bawah Gubernur-Jendral Jacob Mossel, maka Kerajaan Mataram dibagi dua. Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Hamengkubuwana I dan berkuasa atas setengah daerah Kerajaan Mataram. Sementara itu Sunan Paku Buwono III tetap berkuasa atas setengah daerah lainnya dengan nama baru Kasunanan Surakarta dan daerah pesisir tetap dikuasai VOC.

Sultan Hamengkubuwana I kemudian segera membuat ibukota kerajaan beserta istananya yang baru dengan membuka daerah baru (jawa: babat alas) di Hutan Paberingan yang terletak antara aliran Sungai Winongo dan Sungai Code. Ibukota berikut istananya tersebut tersebut dinamakan Ngayogyakarta Hadiningrat dan landscape utama berhasil diselesaikan pada tanggal 7 Oktober 1756. Selanjutnya secara turun-temurun para keturunannya memerintah kesultanan di sana.

Riwayat Akhir:
Pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI, Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII mengirim kawat kepada Presiden RI, menyatakan bahwa Daerah Kesultanan Yogyakarta dan Daerah Paku Alaman menjadi bagian wilayah Negara Republik Indonesia, serta bergabung menjadi satu, mewujudkan sebuah Daerah Istimewa Yogyakarta yang bersifat kerajaan. Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII kemudian menjadi Kepala Daerah Istimewa dan Wakil Kepala Daerah Istimewa dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Pada tahun 1950 secara resmi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini, bersama-sama dengan Kadipaten Pakualaman menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi sebagai bagian Negara Kesatuan Indonesia. Dengan demikian status Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai sebuah negara (state) berakhir dan menjelma menjadi pemerintahan daerah berotonomi khusus. Sedangkan institusi istana kemudian dipisahkan dari "negara" dan diteruskan oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Sejarah Saat Monarkhi:
Nama Resmi: Nagari Kasultanan Ngayogyakarta/Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat (The Sultanate of Yogyakarta/The State of Yogyakarta)
Bentuk: Kerajaan [1755-1945], Kerajaan Persatuan Berparlemen [1945-50]
Status Politik: Protektorat (VOC [1755]-[1799]; Franco-Nederland [1800-1811]; EIC [1811-1816]; Hindia Belanda [1816-1942]; Kekaisaran Jepang [1942-45];dan Republik Indonesia [1945-50]).
Kepala Negara dan Pemerintahan: ISKS Hamengku Buwana (HM Sultan Hamengku Buwono)
Pengurus (Pengelola) Kerajaan (1755-1945): Pepatih Dalem (HE Premier)
Lambang: Praja Cihna
Himne Sultan: Monggang
Ibukota: Kabupaten Kota Yogyakarta
Bahasa Resmi: Jawa (1755-1950), Belanda (1755-1811;1816-1942), Inggris (1811-1816), Jepang (1942-1945), dan Indonesia (1945-1950).
Agama Resmi: Islam


yonojogja /

Selasa, 31 Agustus 2010

camera cctv

camera cctv , digital video recorder , dvr , ipcamera / ip cam , network video recording nvr . klik dvr-dk contoh link cctv di perkantoran ( dengan dvr / digital video recording 4ch) sedang   klik ip-cam dk contoh ipcam.( menggunakan ip camera panasonic blc111 ) lihat dengan hp klik hp-dk yang bisa browsing atau internet. info lebih lanjut bisa call ke 0274 566636 atau ke hp 0274 3297002.


wait for:
setting ip dvr,
how to seting dvr in lokal area network,
seting router for firewall, nat, dmz, 
ip cam panasonic with wan speedy acces ,
pabx, facsimile, office equipment with ip lan.
password hacking